Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Weblog ROHIS SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung.
Mengingat begitu cepatnya perkembangan IPTEK khususnya dibidang...
Puisi Pemuda Untuk Anak ROhis GAUL, yang dirahmati Alloh SWT.. (Bye: Rio Septora)
Wahai pemuda! Tanah ini sudah cukup membuat hati kita terbakar Juga malam-malam penuh kalut Yang jadikan kita tak lagi bisa mendengkur Ribuan mata tatapi tangis mereka sendiri Yang jelata, yang tiada, yang berlumur dosa Meratap! Mereka semua meratap Lalu tersungkur tercium kaki-kaki telanjang penuh borok milik, katanya Penguasa negri ini
Penantianku seperti partikel udara Kemanaku melangkah ia selalu ada Walaupun wujudnya ini penuh fana Tapi dapat kurasakan kehadiranNYA
Berpuluh-puluh malam sudah Mimpi-mimpi ditafsirkan dengan ide sendiri Lalu asa disambangi, dijelajahi, disirami Untuk kemudian Diracuni
Emosi yang lama kita naik ke permukaannya Perasaan yang tidak terbendung Gelora mudah yang tak tertahan Gejolak hati yang memburu Berkecamuk menjadi Satu
Wahai pemuda penerus bangsa…!!1 Pondasi bagi suatu Negara …!!! Kunanti kau dipucuk kebisuan Setiap saat seiring perjalanan waktu Dalam dekap mimpi dan kenyataan Walaupun semua mulai membeku
Baik, cukuplah kita terdiam dan Menyaksikan Semacam etalase Kandungan serta Kemunafikan serta jiwa-jiwa kita sendiri
Tegarku Ingin menjadi sesuatu aku dan kita Tak ingin pasrah tak ingin putus asa Membangun kembali jiwa yang rapuh Berpikir keras tuk menjadi sesuatu
Wahai pemuda akar dari ketentraman Pembawa kedamaian dan kebahagiaan Kunanti kau dikemarau kehampaan Diantara daun dan bunga yang berguguran Hingga istana menjadi puing berserakan Walau keabadian hanya ada setelah kematian
Dayaku Tak takut melawan waktu Nafasku begitu memburu Nafsuku kian menggebu Tak inginku terlihat buruk dihadapan-Mu
Bangkitlah dari tidurmu wahai anak manusia Tunjukkan pada mentari yang bersinar di pagi hari Engkau adalah MUTIARA Majulah selangkah wahai pembalut luka bangsa Buktikan pada embun yang menetes antara dinginnya udara dini
Seretlah! Seretlah segala macam kebaikan dan Bentuk-bentuk kepedulian itu Lalu kuburkan Lalu tancapkan sebongkah nisan kepengecutan di matamu Itu kan yang kau mau? Inginku Jiwaku juga jiwamu Bangkit keluar dari dunia kelabu Kita terlahir sebagai pemuda islam dan harapan negeri Masa depan negeri ini, di tangan kita
Disini …. Akan ku ceritakan pada puisiku Bahwa bening matamu menyimpan hangatnya kebersamaan Akan ku lukiskan pada kertasku Bahwa tipis bibirmu mnggoreskan senyum kebahgiaan Dan akan ku katakana bahwa putih hatimu Mendengarkan kemenangan
Pemuda …. Barang kali saja Aku masih bisa menemukan Jejakmu di sini.. karena Engkaulah MUTIARA yang takkan pudar cahayanya... :)
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail 2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL 3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous
2 komentar:
Puisi Pemuda Untuk Anak ROhis GAUL, yang dirahmati Alloh SWT..
(Bye: Rio Septora)
Wahai pemuda!
Tanah ini sudah cukup membuat hati kita terbakar
Juga malam-malam penuh kalut
Yang jadikan kita tak lagi bisa mendengkur
Ribuan mata tatapi tangis mereka sendiri
Yang jelata, yang tiada, yang berlumur dosa
Meratap! Mereka semua meratap
Lalu tersungkur tercium kaki-kaki telanjang penuh borok milik, katanya
Penguasa negri ini
Penantianku seperti partikel udara
Kemanaku melangkah ia selalu ada
Walaupun wujudnya ini penuh fana
Tapi dapat kurasakan kehadiranNYA
Berpuluh-puluh malam sudah
Mimpi-mimpi ditafsirkan dengan ide sendiri
Lalu asa disambangi, dijelajahi, disirami
Untuk kemudian
Diracuni
Emosi yang lama kita naik ke permukaannya
Perasaan yang tidak terbendung
Gelora mudah yang tak tertahan
Gejolak hati yang memburu
Berkecamuk menjadi Satu
Wahai pemuda penerus bangsa…!!1
Pondasi bagi suatu Negara …!!!
Kunanti kau dipucuk kebisuan
Setiap saat seiring perjalanan waktu
Dalam dekap mimpi dan kenyataan
Walaupun semua mulai membeku
Baik, cukuplah kita terdiam dan
Menyaksikan
Semacam etalase
Kandungan serta
Kemunafikan serta jiwa-jiwa kita sendiri
Tegarku
Ingin menjadi sesuatu aku dan kita
Tak ingin pasrah tak ingin putus asa
Membangun kembali jiwa yang rapuh
Berpikir keras tuk menjadi sesuatu
Wahai pemuda akar dari ketentraman
Pembawa kedamaian dan kebahagiaan
Kunanti kau dikemarau kehampaan
Diantara daun dan bunga yang berguguran
Hingga istana menjadi puing berserakan
Walau keabadian hanya ada setelah kematian
Dayaku
Tak takut melawan waktu
Nafasku begitu memburu
Nafsuku kian menggebu
Tak inginku terlihat buruk dihadapan-Mu
Bangkitlah dari tidurmu wahai anak manusia
Tunjukkan pada mentari yang bersinar di pagi hari
Engkau adalah MUTIARA
Majulah selangkah wahai pembalut luka bangsa
Buktikan pada embun yang menetes antara dinginnya udara dini
Seretlah! Seretlah segala macam kebaikan dan
Bentuk-bentuk kepedulian itu
Lalu kuburkan
Lalu tancapkan sebongkah nisan kepengecutan di matamu
Itu kan yang kau mau?
Inginku
Jiwaku juga jiwamu
Bangkit keluar dari dunia kelabu
Kita terlahir sebagai pemuda islam dan harapan negeri
Masa depan negeri ini, di tangan kita
Disini ….
Akan ku ceritakan pada puisiku
Bahwa bening matamu menyimpan hangatnya kebersamaan
Akan ku lukiskan pada kertasku
Bahwa tipis bibirmu mnggoreskan senyum kebahgiaan
Dan akan ku katakana bahwa putih hatimu
Mendengarkan kemenangan
Pemuda ….
Barang kali saja
Aku masih bisa menemukan
Jejakmu di sini.. karena Engkaulah MUTIARA
yang takkan pudar cahayanya... :)
Tetap Semangat Rohis SMAN GAUL (ROSAGA)
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous