Muslimah Palestina, Sana Salah dari kota Bethlehem
dipaksa membuka jilbabnya saat menjalani interogasi di penjara Israel
Maskobeyya, Yerusalem.
Sana menyampaikan pengalamannya itu pada pengacara dari Palestinian
Prisoner Club yang mengunjunginya di penjara hari Rabu kemarin.
Ia juga mengungkapkan, enam interogator Israel menginterogasinya
selama delapan jam dengan kondisi tangan dan kakinya diikat. Selain itu,
Sana mengalami tindak kekerasan saat diinterogasi. Para interogator
Sana memukul, menampar dan mencaci maki Sana dengan perkataan yang tidak
sopan.
Sementara itu, anggota legislatif Palestina dari Hamas, Muna Mansour sudah mendesak parlemen Palestina dan lembaga-lembaga terkait di Palestina untuk melakukan upaya serius guna membebaskan semua tawanan perempuan Palestina di penjara-penjara Israel. Muna mendesakkan hal tersebut setelah mengunjungi rumah-rumah perempuan Palestina di Ramallah, yang kini menjadi tawanan Israel.
Saat ini ada sekitar 11.600 warga Palestina yang menjadi tawanan Israel dan tersebar di 28 penjara Israel. Dari jumlah tawanan itu, 500 diantaranya adalah anak-anak Palestina berusia di bawah 18 tahun, 35 perempuan Palestina dan 41 anggota legislatif Palestina. (ln/PIC)
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous