Teman teman yang dirahmati Allah swt. Sudah kita ketahui bahwa usia pemuda adalah usia yang cukup menarik. Yang masih terkandung energi atau tenaga yang lebih banyak dibanding yang lebih senior. Dan Allah pun memberikan keistimewaan kepada pemuda. Karena PEMUDA HARI INI ADALAH PEMIMPIN MASA DEPAN yang harus dipersiapkan untuk menjadi teladan yang baik di kemudian hari. Allah pun memberikan ujian yang lebih “keren” kepada pemuda dibanding kepada orang tua. Hal kecil saja, misalnya seorang pemuda laki-laki yang sedang tertarik kepada seorang pemuda perempuan yang cantik. Hal ini ujian, yang jika tidak terjaga maka pemuda tersebut akan terjerumus kepada kemaksiatan. Lalu, ujian kemalasan beribadah kepada Allah. Jika ia lalai, maka Allah pun akan menyesatkannya.
Subhanallah ya teman teman, Allah Maha Adil, Dia
memberikan ujian yang sebanding dengan pahala yang akan didapatkannya.
Memang ini adalah sunnatullah, ini cara Allah untuk memberikan rasa
pengharapan dan takut hanya kepada-Nya.
Berbicara mengenai kata perbuatan, Allah akan
memberikan ganjaran pahala bagi orang yang beramal shalih, sebaiknya Dia
akan memberikan hukuman bagi yang berbuat kemunkaran. Sebagaimana orang
tua yang memberikan hadiah bagi anak-anaknya yang baik dan berprestasi
dan memberikan hukuman bagi yang nakal.
Hadiah ini memang akan Allah berikan saat hari
terakhir kita (kiamat), namun jika kita tidak mengetahuinya, mungkin
kita akan diam dan berpangku tangan karena tidak mengetahui
Hadiahnya itu.
Hadiahnya itu.
Naungan Allah pada hari kiamat, saat tidak ada naungan
lagi selain dari Allah Yang Maha Rahmaan-Rahiim. Itulah kado istimewa
yang Allah sediakan untuk kita, pemuda. Siapa saja tujuh golongan itu??
1. Hakim yang Adil
Nah
lho…, katanya pemuda, tapi yang disebut malah hakim?? perlu teman teman
ketahui, di antara kita mungkin sudah sering mendengarkan kalimat ini.
Setiap orang adalah pemimpin atas dirinya, dan kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya. Jadi, jangan dulu memikirkan bahwa pemimpin itu
membawa banyak orang di bawahnya, seperti presiden, gubernur, dan
lainnya. Namun ternyata setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita
masing-masing. Jadilah pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini
kepada kebaikan. Itulah pemimpin yang adil, membawa yang dipimpinnya
untuk selalu berbuat kebaikan, menghindarkan dari hal-hal yang membawa
keburukan. Seperti beribadah yang taat, menghadiri majelis-majelis ilmu,
berbuat baik kepada setiap orang terutama kepada orang-orang
terdekat-orang tua, keluarga, sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah
pemimpin yang adil. Dan pemuda yang mengerti pasti bisa menjadi pemimpin
yang adil.
2. Pemuda yang taat ibadah hanya kepada Allah swt.
Saudaraku yang diberkahi Allah, sungguh beruntung bagi
orang-orang yang senantiasa untuk taat beribadah kepada Allah swt.
Terutama kita, sebagai pemuda. Sungguh Allah akan memberikan banyak
pahala kepada pemuda yang taat beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua
yang taat. Wajar saja, karena ujian (godaan)-nya lebih banyak dan
dahsyat kepada pemuda. Seperti jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang
terlalaikan oleh teknologi, sinetron televisi, dan lainnya. Saat ini,
pagelaran piala dunia di Afrika telah membuat pemuda lalai untuk shalat
Maghrib dan ‘Isya, apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia
barat, sebagian telah alai untuk menunaikan qiyamul lail. Padahal
waktu-waktu qiyamul lail adalah kesempatan kita untuk berkhalwat dengan
Allah swt. Waktunya Allah mendengarkan doa-doa kita lebih dekat, karena
waktu itu, Allah turun ke langit bumi-jarak terdekat antara langit dan
bumi-.. semoga kita terus berusaha untuk meningkatkan ketaatan ibadah
kita kepada Allah swt. Terlebih, sebentar lagi kita akan memasuki bulan
penambangan pahala, bulan Ramadhan 1431 H. semoga Allah RIDHO
menyampaikan kita kepadanya.
3. Pemuda yang terpaut hatinya kepada Masjid-masjid
Saudaraku yang mudah-mudahan selalu mendapat RIDHO
Allah swt. Lagi-lagi Allah memberikan hadiah istimewanya itu untuk
pemuda. Sungguh Allah memberikan nikmat yang banyak kepada para pemuda
yang patut kita syukuri. Saudara pembaca, Allah akan memberikan
Naungan-Nya di saat tidak ada lagi naungan kecuali dari-Nya kepada
pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana pun ia berada, sedang
apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan Allah
swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak
hanya untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan
masjid-masjid Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji
hadits, kaji tafsir, mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu
Islam- dan lain sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang
artinya masjid-masjid (jamak), jadi kita tidak hanya saja memakmurkan
masjid yang ada di sekitar rumah kita, namun terlebih kita harus
berusaha memakmurkan masjid dimana pun kita berada. Baik sedang di
perjalanan, atau sedang ada di luar kota tempat kita tinggal. Saudara
pembaca, selamat memakmurkan masjid. Selamat menikmati jamuan Allah swt.
4. Pemuda yang bersedekah secara
bersembunyi-sembunyi
kalian semua tau tidak,
Rasulullah saw. adalah teladan kita semua, beliau juga adalah orang
yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan sedekahnya
lebih cepat dibanding angina yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat
mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah yang utama
adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini
menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah.
Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang
dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin
menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang
ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang
dilakukannya itu. Sesungguhnya, sikap tersembunyi-sembunyi akan
menimbulkan keikhlasan dan menjauhkan sifat riya’, insya Allah..
5. Dua pemuda yang bertemu dan berpisah karena
Allah
Weish, tunggu dulu…ini
buka antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, namun saudara
se-iman. Sesame ikhwan, atau sesama akhwat. Inilah yang menjadi usaha
bagi yang sudah mempunyai kelompok rutin pekanan. Ia bertemu untuk
merekatkan ukhuwah, bersama-sama berniat karena Allah untuk mencari
ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia
berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan kepada orang lain yang
lebih banyak. Bersyukurlah, wahai saudara pembaca yang sudah mempunyai
kelompok pertemuan. Allah akan memberikan pahala yang besar bagi
orang-orang yang berkasih saying dan saling mengingatkan kepada kebaikan
dan kesabaran. Betapa Allah memberikan pahala kepada dua orang yang
bertemu dan berpisah karena-Nya, apalagi lebih dari dua orang.
Perbanyaklah saudara kita.
6. Pemuda yang menolak rayuan wanita untuk berzina
Saudaraku, sungguh Allah Maha Tahu, ujian demi ujian
yang kita lalui pastilah Allah akan memberikan imbalan yang setimpal
jika kita dapat melalui ujian tersebut dengan baik dan benar menurut
Allah swt. Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman Rasulullah,
yang juga sahabat beliau. Ia menjual karpetnya secara keliling. Karena
saking ramah dan baik dan tampannya pedagang tersebut, maka hampir
setiap hari ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu
daerah, karpet dagangannya belum ada yang membeli. Beberapa saat
kemudian ada seorang gadis cantik yang menghampirinya. Ia berpura-pura
akan membeli karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka, ia pun
mengikuti karena tidak tahu niat jahat perempuan ini. Setelah mereka
tiba di rumah, sang perempuan tersebut berbicara kepada pemuda tampan
itu untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu kaget dan
menolak ajakannya. Beberapa saat kemudian ia mempunyai ide. Ia meminta
izin ke kamar mandi. Secara tiba-tiba, si perempuan itu kaget melihat
sang pemuda pedagang karpet itu sudah terlumuri kotorannya sendiri. Ya,
sang pemuda melumuri badannya dengan kotorannya sendiri dengan tujuan
supaya wanita tidak ingin berzina dengannya. Karena baunya, maka wanita
itu pun mengusir pemuda penjual karpet itu. Sepanjang perjalanan pulang
banyak yang mengganggapnya orang gila dan bau terhadapnya. Sang Pemuda
bergegas mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih. Saat sudah mandi
dan berkemas untuk melanjutkan dagangnya, banyak sahabat lain dan
orang-orang di sekitarnya mencium bau harum seperti parfum kasturi.
Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah Rasulullah mengetahuinya, beliau
dan para sahabat menjulukinya sebagai Sang “Al-Misk”, yang harum seperti
parfum surga. Dari peristiwa itu, sampai meninggalnya-bahkan sampai di
surga, sahabat itu akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah
balasan dari Allah swt. Kepada orang-orang yang mampu menjaga diri dan
kehormatan hidupnya.
7. Pemuda yang mencucurkan air mata saat shalat
malam.
Saudara pembaca, ada
lagi satu peristiwa yang cukup menggugah kita, yang patut ditafakuri
oleh semua. Cerita ini pula yang menjadi sebab turunnya (asbabul nuzul)
Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh, Bilal bin Ra’bah
memanggil Rasulullah saw. Karena pada Subuh tersebut tidak seperti
biasanya, Rasulullah belum dating-datang untuk menunaikan shalat subuh
berjamaah. Setelah Bilal menghampiri, ia mendapati Rasulullah sedang
menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw. Bercerita kepada Bilal bahwa ia
baru menerima wahyu dari Allah swt. Melalui Malaikat Jibril. “Inna Fii
Kholqissamaawaatii wal ardh, wakhtilaa fillaili wan nahaari la
aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan
bumi, dan pergantian malam pada malam terdapat tanda-tanda kekuasaan
Allah bagi orang-orang yang berakal. Saat itu Bilal bertanya, bukankah
engkau sudah berakal Yaa Rasulullah?? Lalu Rasulullah saw menjawab:
“memang Allah memberiku kelebihan dan akal yang dapat menerjemahkan ayat
ini, tapi bagaimana dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan
ikut menitikkan air matanya.
Teman pembaca yang mulia dan saya banggakan, Allah
menyediakan waktu-waktu yang mustajabnya do’a, saat itulah semestinya
kita dapat berkomunikasi langsung denganNya melalui dzikir-dzikir dan
do’a-do’a kita. Sungguh Allah akan mengabulkan doa-doa itu. Saudara
pembaca, berdo’alah kepadaNya, memohon apa yang kita minta. Salah satu
waktu mustajab itu adalah dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah
akan turun ke bumi, menjadi saksi bahwa hambaNya mendekatkan diri
kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap tidur.
Ingatlah, ada dua tetesan yang haram tersentuh
neraka. Tetesan air mata karena tangisan kepada Allah saat shalat malam
dan tetesan darah syuhada yang berjihad di jalan Allah…
Itulah tujuh hal yang menjadikan kita mendapatkan
hadiah, kado special dari Allah swt. Semoga kita dapat menjadi salah
satu golongan di atas, menjadi hamba Allah yang mendapat naunganNya di
saat tidak ada lagi naungan Allah kepada siapa pun. Perbanyaklah
ketaatan (ibadah) kita kepada Allah.
jadi teman teman, berbaiksangkalah kepada Allah swt.
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous