Senin, 26/12/2005 15:59 WIB |
Kasus gizi buruk
kembali menerpa Cianjur, Jawa Barat. Menurut laporan RSUD Kabupaten
Cianjur, ada 11 anak yang terkena Kurang Energi Protein (KEP). Usia
anak-anak itu berkisar antara 1-7 tahun. Yang
lebih mengagetkan lagi ternyata kasus KEP ini bukan kali ini saja, bahkan terjadi tiap tahun.
Temuan ini
diungkapkan oleh Drs. H. Djalaluddin Asysyatibi, anggota DPR RI Komisi
VIII F-PKS. “Hampir setiap tahun kasus (gizi buruk) ini ada. Hanya saja
itu baru terungkap media sekarang ini,” ujar Asysyatibi saat kunjungan
kerja ke daerah Cianjur, Rabu (21/12).
“Saya minta Dinas Kesehatan setempat untuk lebih proaktif mencari
anak-anak lainnya yang terkena KEP . Apalagi kasus (KEP) ini hampir
terjadi tiap tahun,” pinta politisi PKS itu.
Diakui Djalal bahwa
orang tua anak yang terkena gizi buruk itu dari kalangan tak mampu.
Semua orang tua mereka merupakan peserta kartu Bantuan Tunai Langsung
(BLT) dan pemegang kartu Askes Miskin
(Askin).
Kendati demikian, Djalal tidak menampik bahwa kemiskinan bukanlah
satu-satunya penyebab anak-anak itu terkena KEP. Menurut dia, pola
makan dan budaya masyarakat Cianjur juga ikut memicu mewabahnya KEP ini.
Djalal menjelaskan,
“Kasus KEP ini mencuat karena kurangnya pemahaman si ibu terhadap
makanan bergizi yang dibutuhkan anak. Padahal di sekitar mereka banyak
makanan yang bergizi. Bahkan Cianjur sendiri dikenal dengan berasnya
yang bermutu baik.”
Selain itu, Djalal
juga menyoroti peran si ibu yang terlalu bersikap hormat terhadap suami.
“Di masyarakat Cianjur masih ada isteri yang terlampau hormat kepada
suami, sehingga pola makan anak tergantung selera suami. Padahal harus
dilihat kebutuhan gizi apa yang dibutuhkan anak,” kilas Djalal.
Ditambahkan Djalal,
di tengah-tengah masyarakat masih ada kepercayaan patang puluh, yakni
keyakinan agar anak pintar maka anak tidak diberi makanan yang bernyawa
dan anyir-anyir.(ily/ln)
PENGUNJUNG KE
BACA ARTIKEL ISLAMI
BACA BERITA ISLAMI
STRUKTUR ROHIS
DOWNLOAD DISINI!
LIKE ROHIS GAUL :D
Senin, 28 Maret 2011
Gizi Buruk di Cianjur, Bukan Hanya karena Kemiskinan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous