Kamis, 31/03/2011 07:38 WIB
Menteri
Luar Negeri Libya Moussa Koussa telah membelot ke London di tengah
serangan gencar pasukan koalisi dan pemberontrak revolusioner melawan
diktator Muammar Gaddafi di negara Afrika Utara.
Kantor Luar Negeri Inggris menyetujui pembelotan Koussa ke London pada hari Rabu kemarin (30/3), BBC melaporkan.
Menurut juru bicara pemerintah Libya, perjalanan Koussa ke Inggris adalah misi diplomatik.
Namun, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa Koussa telah melakukan perjalanan ke negara itu untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan melarikan diri dari rezim Libya.
Sebelumnya di hari yang sama, Inggris mengusir lima diplomat Libya karena dianggap mungkin mereka bisa membawa ancaman untuk keamanan nasional negara.
Sementara itu, pasukan Gaddafi telah merebut kembali kota minyak timur Ras Lanuf, memaksa pasukan revolusioner untuk melarikan diri ke timur.
Pada tanggal 21 Maret, jet tempur Inggris menghantam pertahanan udara Libya karena tindakan keras brutal Gaddafi pada pasukan revolusioner Libya.
Inggris sejauh ini telah terlibat dalam lebih dari 160 misi udara di atas Libya pada saat intervensi asing dimulai pada tanggal 19 Maret lalu.(fq/prtv)
Sumber: www.eramuslim.com
Kantor Luar Negeri Inggris menyetujui pembelotan Koussa ke London pada hari Rabu kemarin (30/3), BBC melaporkan.
Menurut juru bicara pemerintah Libya, perjalanan Koussa ke Inggris adalah misi diplomatik.
Namun, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa Koussa telah melakukan perjalanan ke negara itu untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan melarikan diri dari rezim Libya.
Sebelumnya di hari yang sama, Inggris mengusir lima diplomat Libya karena dianggap mungkin mereka bisa membawa ancaman untuk keamanan nasional negara.
Sementara itu, pasukan Gaddafi telah merebut kembali kota minyak timur Ras Lanuf, memaksa pasukan revolusioner untuk melarikan diri ke timur.
Pada tanggal 21 Maret, jet tempur Inggris menghantam pertahanan udara Libya karena tindakan keras brutal Gaddafi pada pasukan revolusioner Libya.
Inggris sejauh ini telah terlibat dalam lebih dari 160 misi udara di atas Libya pada saat intervensi asing dimulai pada tanggal 19 Maret lalu.(fq/prtv)
Sumber: www.eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous