Muslim Against Crusade: Inggris akan Jadi Target Balas Dendam

Rabu, 04/05/2011

Segelintir umat Islam sepertinya sudah terprovokasi oleh propaganda AS yang mengklaim berhasil membunuh pemimpin jaringan Al-Qaida Usamah bin Ladin.
Pemimpin Muslims Against Crusades--sebuah ormas Islam di Inggris--Anjem Choudary menyatakan, pascakematian Bin Ladin, peluang Inggris menjadi target serangan teroris seperti peristiwa 7 Juli 2005, lebih besar besar dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Choudary menyebut Bin Ladin sebagai "pahlawan" bagi para jihadis dan kematiannya akan menginspirasi para pengikut Bin Ladin untuk meningkatkan serangan mereka ke Barat.
"Kematian Bin Ladin tidak akan meredupkan semangat mereka yang hari ini sedang berjihad secara fisik di seluruh dunia, tapi akan menjadi penambah semangat mereka untuk membuktikan pada dunia bahwa kematian siapa pun tidak akan mempengaruhi jihad mereka," kata Choudary, mantan ketua Al-Muhajirun--ormas Islam yang sudah dinyatakan terlarang di Inggris.
Menurutnya, serangan-serangan di Irak, Afghanistan dan tempat-tempat lainnya terhadap kepentingan Barat akan meningkat pasca kematian Bin Ladin. "Pesan yang ingin disampaikan adalah, di luar sana banyak Muslim yang mendukung Al-Qaida dan perjuangan akan terus berlanjut," tukas pemimpin Muslim Against Crusade, yang kemarin mengancam akan melakukan aksi demontrasi pada saat pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton.
Inggris meningkatkan kewaspadaan dan keamanannya setelah mendapat informasi tentang tewasnya Usamah Bin Ladin. Pemerintah menghimbau agar para politisi, tokoh masyarakat termasuk pemuka komunitas Muslim di negeri itu untuk berhati-hati.
"Al-Qaida masih aktif, negara ini harus waspada jika sewaktu-waktu mereka datang," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Ramadhan Foundation--lembaga think tank Muslim--Mohammed Shafiq mengatakan, "Perlunya sikap tenang dan ekstra waspada, dan waktunya adalah sekarang." (ln/ExpressUK)
Sumber; www.eramuslim.com