+ Huruf Lebih Besar | -Huruf Lebih Kecil

WELCOME

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Weblog ROHIS SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung. Mengingat begitu cepatnya perkembangan IPTEK khususnya dibidang...

Sabtu, 22 Oktober 2011

Demonstran Yaman Desak Saleh Belajar dari Nasib Gaddafi

Sabtu, 22/10/2011 05:00 WIB

Puluhan ribu demonstran Yaman turun ke jalan-jalan di ibukota untuk menyerukan presiden Ali Abdullah Saleh untuk belajar dari nasib mantan diktator Libya Muammar Gaddafi yang tewas dibunuh.
Demonstran anti-pemerintah mengatakan Jumat kemarin (21/10) bahwa kematian Gaddafi adalah peringatan bagi Saleh yang telah menolak seruan nasional untuk mengakhiri 33 tahun pemerintahannya dan semakin lama dia menolak tuntutan rakyat untuk perubahan, semakin tinggi harga kegagalan yang akan ia terima.
"Ali, giliran berikutnya. Setiap diktator pada akhirnya akan selesai," teriak demonstran Yaman saat mereka berjalan menyusuri Avenue di Sana'a Sittine di bawah perlindungan tentara pembangkang dari Divisi Lapis Baja Pertama.
"Kematian Gaddafi telah memberi semangat revolusioner di seluruh dunia, tetapi terutama di Yaman," kata Walid al-Ammari, juru bicara para aktivis muda, menambahkan bahwa "Saleh harus menarik pelajaran dari kematian Gaddafi di mana Gaddafi disebut sebagai tikus Libya dan akhirnya tertangkap seperti seekor tikus dalam sebuah terowongan ".
Demonstran Yaman juga menyerukan penuntutan Saleh atas pembunuhan ratusan demonstran anti-pemerintah.
"Kami ingin menempatkan dia di pengadilan, kami tidak ingin dia mati seperti Gaddafi, kami ingin menempatkan dia di pengadilan atas apa yang dia lakukan untuk anak-anak kami dan para pemuda kami, kami ingin mengambil darah dan daging seperti ia mengambil darah dan daging kami serta mempertanyakan kehormatan kami, "pengunjuk rasa anti-pemerintah Alia Abdullah mengatakan.
Sementara itu, PBB Dewan Keamanan diperkirakan akan menyetujui sebuah resolusi yang menyerukan pada Saleh untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya dan mengutuk pembunuhan yang dipersalahkan pada pemerintah.(fq/prtv)
Sumber: www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar

1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous