31/10/2011 15:51 WIB

Pemerintah Kuwait hari Minggu kemarin (30/10) memberikan secara resmi hak kewarganegaraan kepada ulama yang juga dai asal Mesir Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq, yang tinggal di Kuwait sejak pertengahan tahun enam puluhan.
Syaikh Abdulrahman Abdul Khaliq menyambut baik keputusan pemerintah yang memberikan dirinya kewarganegaraan Kuwait, dan mengatakan bahwa dirinya mendapat dukungan dan kemurahan hati dari rakyat dan pemerintah sejak pertama kali datang ke Kuwait.
Dia menambahkan bahwa meskipun mendapatkan kewarganegaraan Kuwait, namun hal itu tidak akan mencegah dirinya dari berkomunikasi dengan sesama aktivis Salafi di Mesir, mencatat bahwa kewarganegaraan Kuwait bukanlah penghalang baginya bekerja sama dengan rekan-rekan di Mesir, atau Muslim pada umumnya di seluruh dunia Islam.
Syaikh Abdurrahman Abdul-Khaliq, dilahirkan di provinsi Menoufia Mesir pada tahun 1939 dan memperoleh gelar keilmuan dari Fakultas Syariah di Universitas Islam di Madinah, dan pindah ke Kuwait pada tahun 1965 untuk bekerja sebagai seorang guru dan pengkhotbah, dan sejak tahun tujuh puluhan ia menjadi simbol yang paling penting dari tren Salafi dan ideolog di Kuwait dan wilayah Teluk.
Ia bersama rekan-rekannya kemudian aktif dalam yayasan yang bernama "Ihya'ut Turots Al-Ijtima'i, yang didirikan pada tahun 1982, dan memiliki banyak buku dan ribuan kaset keagamaan.
Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq, dikenal sebagai aktivis Salafi yang terpengaruh oleh beberapa pemikiran Ikhwan dan banyak kalangannya menyebutnya sosok "Salafi Ikhwani". Lewat yayasannya Ihya'ut Turots, dia melebarkan sayap 'dakwahnya' ke banyak negara-negara Islam memberikan bantuan untuk pengembangan dakwah Islam.(fq/imo)
Sumber : Eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous