Dugaan adanya tekanan dibalik pembuatan buku “Mereka Bukan
Thaghut”, ditepis oleh sang pengarang Khairul Ghazali. Menurutnya buku
ini murni dibuatnya untuk meluruskan pemahaman tentang thaghut dan tidak
dalam intervensi siapa-siapa.
“Dengan membuat buku ini justru saya ingin meluruskan persepsi yang salah tentang thaghu yang terdistrosi oleh tindak pidana teror,” ujarnya kepada Wartawan, seusai acara.
Mengenai berkembangnya tuduhan bahwa dirinya kini telah menjadi anshorut thaghut
(pendukung thaghut), bagi Khairul adalah suatu yang wajar. “Mungkin
mereka menuduh saya seperti, itu wajar saja. Karena selama ini
berkembang pemahaman orang yang dekat dengan pemerintah, bahkan
bersalaman saja dengan thaghut dianggap bagian dari thaghut,” tukasnya
menjelaskan.
Khairul sendiri siap menampung segala kritikan yang datang kepada bukunya. Hal itu baginya tidak lebih sebagai sarana untuk memperkaya isi bahasan. “Kritikan tajam justru untuk melengkapi pemahaman kita. Karena tujuan dari launching acara ini juga bermaksud demikian,” tandasnya menerima masukan.
Sebelumnya sebagai Keynote Speaker peluncuran Buku Mereka Bukan Thaghut, Ansyad Mbai selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai, menyatakan kedepannya peredaman aksi terorisme tidak bisa lagi diatasi dengan cara-cara kekerasan. “Yang harus dilakukan adalah melawan ideologi mereka,” kata Ansyad.
Dia mengambil contoh fakta di Timur Tengah. Pendekatan yang dilakukan untuk membasmi teroris adalah pendekatan perang dan ditembak dengan rudal. Tapi pendekatan ini tidak menyurutkan aksi perlawanan di wilayah itu. “Faktanya, aksi tersebut justru bertambah menjadi lebih banyak secara kualitas dan kuantitas,” ujar Ansyad menjelaskan.
Di sisi lain, Ansyad menyatakan penegakan hukum juga harus dilakukan dengan benar. Menurut dia, para pelaku tersebut harus diperlakukan dengan adil agar tidak terjadi seperti penindasan di Guantanamo, “Pelaku terorisme tidak bisa lagi ditahan dalam jangka waktu lama,” ujarnya mengakhiri. (pz)
Sumber : Eramuslim.com
“Dengan membuat buku ini justru saya ingin meluruskan persepsi yang salah tentang thaghu yang terdistrosi oleh tindak pidana teror,” ujarnya kepada Wartawan, seusai acara.

Khairul sendiri siap menampung segala kritikan yang datang kepada bukunya. Hal itu baginya tidak lebih sebagai sarana untuk memperkaya isi bahasan. “Kritikan tajam justru untuk melengkapi pemahaman kita. Karena tujuan dari launching acara ini juga bermaksud demikian,” tandasnya menerima masukan.
Sebelumnya sebagai Keynote Speaker peluncuran Buku Mereka Bukan Thaghut, Ansyad Mbai selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai, menyatakan kedepannya peredaman aksi terorisme tidak bisa lagi diatasi dengan cara-cara kekerasan. “Yang harus dilakukan adalah melawan ideologi mereka,” kata Ansyad.
Dia mengambil contoh fakta di Timur Tengah. Pendekatan yang dilakukan untuk membasmi teroris adalah pendekatan perang dan ditembak dengan rudal. Tapi pendekatan ini tidak menyurutkan aksi perlawanan di wilayah itu. “Faktanya, aksi tersebut justru bertambah menjadi lebih banyak secara kualitas dan kuantitas,” ujar Ansyad menjelaskan.
Di sisi lain, Ansyad menyatakan penegakan hukum juga harus dilakukan dengan benar. Menurut dia, para pelaku tersebut harus diperlakukan dengan adil agar tidak terjadi seperti penindasan di Guantanamo, “Pelaku terorisme tidak bisa lagi ditahan dalam jangka waktu lama,” ujarnya mengakhiri. (pz)
Sumber : Eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous