+ Huruf Lebih Besar | -Huruf Lebih Kecil

WELCOME

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Weblog ROHIS SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung. Mengingat begitu cepatnya perkembangan IPTEK khususnya dibidang...

Kamis, 05 Januari 2012

Pimpinan Partai An-Nahdhah Dukung Tunisia dan Libya Menjadi Satu Negara


05/01/2012

Dukungan untuk gagasan Tunisia dan Libya bersatu semakin terus tumbuh. Setelah Presiden Tunisia Munsaf al-Marzuki membuat pernyataan di Libya terkait kemungkinan penyatuan Tunisia dan Libya pekan lalu, serta pemimpin Partai An-Nahdhah Tunisia, Racsyid Ghannouchi, memberikan dukungan terhadap ide penyatuan ini pada hari Rabu kemarin (4/1).
Berbicara kepada AA melalui telepon, Ghannouchi mengatakan bahwa mereka sangat mendukung gagasan Tunisia dan Libya bersatu sebagai satu negara.
"Proyek unifikasi ini telah didengungkan sejak 40 tahun yang lalu. Namun, ide ini mendapat kendala dari mantan pemimpin Habib Burgiba. Kami menyerukan untuk penyatuan kembali setelah masalah terjadi di perbatasan menyusul revolusi di Tunisia. Kita sekarang telah menangkap kesempatan besar bagi unifikasi dan kita tidak boleh sia-siakan," Ghannouchi menggarisbawahi.
Kedua negara kami lebih dekat satu sama lain seperti belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada hambatan politik atau budaya terkait unifikasi. Mayoritas orang di kedua negara adalah dari ras yang sama, Muslim dan berasal dari suku Maliki. Sejarah dan peradaban adalah satu, tambah Ghannouchi.
Saya percaya bahwa Libya akan merespon positif undangan yang dibuat oleh Presiden Tunisia al-Marzuki. Kepemimpinan Libya saat ini bijaksana dan rendah hati. Sebagai rakyat dan pemerintah Tunisia, kami akan senang untuk bersatu dengan Libya, Ghannouchi menambahkan.
Orang-orang dari Tunisia membuka hati mereka dan rumah mereka untuk sekitar 1,5 juta warga Libya selama revolusi Libya tahun lalu. Tunisia menempatkan warga Libya di rumah mereka dan tidak di kamp. Tindakan seperti itu memperkuat persaudaraan dan semangat persatuan. Kerjasama dan rasa solidaritas tumbuh. Tunisia adalah mitra Libya, rekonstruksi pembangunan negara itu sudah menjadi takdir. Tunisia dan Libya adalah kerabat ketika Anda melihat sejarah, ujar Ghannouchi.
Revolusi dan perubahan di dunia Arab telah menyebabkan meningkatnya semangat persatuan di antara masyarakat. Negara-negara Afrika utara akan bersatu bukan untuk para diktator. Setelah revolusi demokratis, impian dari masyarakat muncul kembali. Kami akan melakukan segala kemungkinan ke arah ini, Ghannouchi juga mengatakan. (fq/aa)
Sumber : Eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar

1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous