05-01-2012
Tak
pelak lagi wanita adalah salah satu elemen makhluk hidup yang memegang
peranan penting dalam kehidupan makhluk di muka bumi, di samping dari
sudut pandang Islam, selain wanita menempati kedudukan yang sangat
penting juga karena ia merupakan unsur penting yang mendukung penerapan
syariat Allah di muka bumi ini. Bahkan sebaliknya, wanita juga sekaligus
merupakan kunci dari kehancuran kemaslahatan makhluk. Pada prinsipnya
Islam telah memberikan tuntunan dan tuntutan atas diri kaum wanita
khususnya muslimah, namun pada kenyataannya, begitu banyak tuntunan dan
tuntutan itu yang dilanggar baik oleh wanita itu sendiri atau oleh yang
lainnya.
Prinsip Kedudukan Wanita dalam Sudut Pandang Islam
1. Tidak ada satu pun agama yang
sesempurna dan seglobal Islam dalam menempatkan/memposisikan wanita
seperti halnya tidak ada satupun agama atau pemikiran yang sesempurna
dan seglobal Islam dalam menempatkan/memposisikan kemaslahatan manusia
dan makhluk seluruhnya. Islam adalah dien yang sangat sempurna yang
tidak ada satupun yang mampu menandingi kesempurnaannya. Karena sifat
kesempurnaannya dan kemenyeluruhannya itulah ia tidak akan luput dari
menempatkan wanita.
2. Pada prinsipnya kita meyakini
bahwa sesuatu yang sempurna itu tentu tidak ada cacatnya walau
sedikitpun sehingga apapun yang datang darinya tentu tidak ada pula yang
salah atau keliru darinya
3. Demikian pula kita meyakini
bahwa semua tuntunan dan tuntutan Islam atas diri seorang wanita itu
pastilah baik dan untuk kebaikan si wanita itu sendiri. Logikanya, Islam
itu datang dari Allah, Dzat yang paling mengenal personalities dan
watak manusia (wanita) sehingga tentu Allah lebih mengenal diri kita
melebihi kita mengenal diri kita sendiri.
4. Buktinya, jika ada suatu pelanggaran, maka mafsadatnya akan dikembalikan kepada manusia (muslimah) itu sendiri.
Realita Seputar Muslimah
1. Realita Ruhiyah
Semakin
berkurangnya kadar keimanan sehingga mudah terjerumus kepada
perilaku-perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip keimanan:
Pada tataran ini, banyak kita melihat fenomena rendahnya iman khususnya
pada diri sebagian besar muslimah saat ini. Jauhnya mereka dari syariat
Islam menjadikan hati mereka tidak tenteram. Hati mereka senantiasa
dipenuhi syak dengan masalah-masaah dunia, yang membuat hati mereka jauh
dari taqarrub ilallah.
2. Realita Jasadiyah
Semakin
kurangnya amal dzahiriyah yang mengakibatkan pelecehan terhadap nilai
Islam, dekadensi moral, meningkatnya angka kriminalitas, dll. Kejahatan
tidak akan terjadi jika tidak ada kesempatan.
-
Terbukanya aurat; semakin merebaknya mode pakaian (fashion) yang tidak
Islami yang serba terbuka dan mengikuti mode-mode pakaian kaum kafir.
Parahnya lagi, kecenderungan untuk mengikuti mode-mode pakaian kafir ini
menjadi tren dan sekaligus menjadi parameter modern atau tidaknya
seseorang. Bahkan busana-busana muslimah yang tertutup dikatakan sebagai
pakaian yang ketinggalan zaman dan tidak modis.
- Materialisme; perubahan pola
hidup dari social and religious oriented menjadi pola hidup individual
and money oriented, sehingga masyarakat modern saat ini-sebagian besar
wanita- berbondong-bondong untuk menempuh segala cara – yang sayangnya
sebagian besar caea yang tidak Islami – untuk mendapatkan uang. Bahkan
jika perlu sampai mengorbankan harga diri dan kehormatan mereka dengan
dalih kemandirian wanita. Akibatnya bukan hanya sekedar hilangnya rasa
malu yang menjadi perhiasan wanita, tetapi lebih dari itu mengakibatkan
rusaknya tatanan masyarakat, karena ibu-ibu, para istri, dan kaum wanita
‘melarikan diri’ dari rumah-rumah mereka.
- Pergaulan yang semakin ‘terbuka’;
dimana sebagian besar kaum muslimah sudah tidak lagi terjaga dari
pergaulan bebas. Fenomena pacaran hamil di luar nikah sampai pernikahan
yang tidak Islami menjadi fenomena yang biasa di tengah masyarakat kita.
Anehnya masyarakat secara langsung maupun tidak langsung turut
mengambil peran aktif dari merebaknya pergaulan yang seperti itu. Jika
ada anak wanita yang sampai usia remaja belum memiliki pacar, maka
mereka akan merasa khawatir jangan-jangan anaknya menjadi perawan tua.
Banyak dari pihak orang tua yang senang membelanjakan uangnya untuk
membeli pakaian-pakaian dan asesiris yang membuka peluang bagi kaum
wanita mereka untuk ‘meluaskan pergaulannya’. Akibatnya bisa ditebak,
prostitusi, aborsi, pedofilia, dan berbagai kasus pelanggaran hukum
terjadi yang akhirnya akan menyusahkan masyarakat itu sendiri.
- Dan lain-lain
3. Realita Tsaqafiyah
Tersebar
luasnya pemahaman-pemahaman yang sesat atau menyesatkan yang
mengakibatkan kekeliruan dalam pengamalan syariat Islam, seperti
emansipasi, feminisime, berbagai aliran pemikiran, filsafat, dan
lain-lain. Berbagai pemikiran ini menjadikan kaum wanita – yang notabene
sebagian besar muslimah – mulai meragukan kebenaran syariat Islam.
Mereka menganggap syariat Islam sebagai ajaran yang membenarkan
superioritas dan eksploitasi terhadap kaum wanita serta membatasi kaum
wanita untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan dirinya.
Cara Mengatasinya
Pertama adalah dengan
menuntut ilmu syar’i, karena hanya dengan menuntut ilmu syar’i, seorang
muslimah akan mampu untuk membedakan antara mana yang haq dan yang
bathil dan meraih keimanan dan kenikmatan hakiki. Hal ini dilakukan
dengan cara menyibukkan diri untuk mengikuti tarbiyah-tarbiyah dan
taklim-taklim untuk membentuk tashawwur (pemahaman) Islam yang kaffah.
Kedua, dengan mengamalkan
konsekwensi-konsekwensi dari ilmu tersebut, sesuai tuntunan dan
tuntutan Al Qur’an, Assunnah, serta sesuai dengan pemahaman para ulama
salaf.
Ketiga dengan mendakwahkan syariat Islam, mulai dari kaum kerabat, hingga ke lingkungan dimana ia berada.
Khatimah
Jika
setiap muslimah sengan penuh kesadaran menerapkan ketiga hal ini, maka
insya Allah figur ‘sebaik-baik perhiasan dunia (mar’ah shalihah)’ akan
tercapai. Dan jika ini terjadi, tidak akan ada yang lebih bahagia
kecuali seluruh manusia itu sendiri, dimana kaum wanitanya terjaga
dengan baik dan insya Allah masyarakat dan generasi-generasi sesudahnya
juga akan terjaga dari kebinasaan.Wallahu a’lam
Sumber : Sahabatrohis.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous