Gaddafi Terapkan Blokade Laut untuk Melawan Pemberontak Libya

Sabtu, 30/04/2011

Pemerintah Libya mengancam akan menyerang kapal yang mencoba mendekati pos pemberontak di wilayah barat Misrata.
NATO mengatakan pasukan yang setia kepada Muammar Gaddafi telah meletakkan ranjau di dekat pelabuhan, di bawah terjadi pengepungan selama berminggu-minggu di kota tersebut dan membuat terhentinya sementara pengiriman bantuan kemanusiaan, meski pasukan Gaddafi tidak menguasai pelabuhan. Pemerintah Libya menyatakan sebelumnya bahwa mereka akan mengendalikan pelabuhan dan kapal hanya akan diperbolehkan masuk dengan izin pemerintah.
NATO mengatakan ranjau laut telah diletakkan sekitar tiga kilometer (1.5 mil) dari pelabuhan Misrata, pelabuhan yang digunakan untuk mengangkut bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi jorban terluka ke ibukota pemberontak timur Benghazi.
"Pasukan NATO sekarang aktif terlibat dalam melawan ancaman ranjau laut untuk memastikan aliran bantuan terus masuk," kata NATO.
Jurubicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim tidak menyebutkan secara spesifik ranjau yang mereka pasang, tetapi mengatakan: "Kami tidak akan membiarkan senjata dan persediaan datang melalui pelabuhan laut untuk para pemberontak.
"Kami telah membuktikan pemberontak di Misrata telah memperoleh senjata dari Benghazi, dari Qatar dan lokasi lainnya dalam beberapa minggu terakhir. Kami tidak akan membiarkan hal ini," katanya menegaskan.
Televisi pemerintah Libya mengatakan pasukan pemerintah telah membuat pelabuhan Misrata menjadi non-fungsional dan setiap upaya untuk masuk ke pelabuhan akan diserang.
Seorang penduduk setempat mengatakan melalui telepon bahwa pelabuhan itu sendiri tetap berada di tangan pemberontak dan NATO mengatakan pemberontak terus memperluas perimeter mereka di sekitar Misrata.
"Jika pasukan Gaddafi mengambil alih pelabuhan, hal itu akan menjadi bencana," kata Ghassan, yang tinggal dekat dengan pelabuhan.(fq/reu)
SUmber: www.eramuslim.com