+ Huruf Lebih Besar | -Huruf Lebih Kecil

WELCOME

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Weblog ROHIS SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung. Mengingat begitu cepatnya perkembangan IPTEK khususnya dibidang...

Rabu, 04 Mei 2011

RWB: Empat Penguasa Timur Tengah jadi "Predator" Media

Rabu, 04/05/2011

Presiden Suriah dan Yaman masuk dalam daftar yang paling menonjol di daftar "predator" bagi kebebasan pers yang dikeluarkan Selasa kemarin (3/5) oleh kelompok advokasi media Reporters Without Borders (RWB), bersama dengan kedatangan baru, raja Bahrain.
Kelompok advokasi media yang berbasis di Paris ini mengatakan daftar "predator" media tahun 2011 terdiri dari 38 politisi, pejabat pemerintah, pemimpin agama, milisi dan organisasi kriminal yang bertentangan dengan kebebasan sipil dan penyelenggara langsung kampanye kekerasan terhadap wartawan.
Pendatang baru dalam daftar tahunan ini, dirilis pada Hari Kebebasan Pers Dunia, termasuk raja Bahrain Hamad Bin Aissa Al Khalifa dan penguasa Honduras dan pemilik tanah Miguel Facusse Barjum.
Suriah, Bahrain, Libya dan Yaman telah melihat berbagai kasus penahanan sewenang-wenang dan deportasi terhadap koresponden asing, pihak berwenang sedang berusaha untuk mencegah adanya pelaporan tentang penindasan di sana, kata kelompok itu.
Keempat negara-negara ini juga telah menjadi saksi wartawan dibunuh oleh pihak berwenang, termasuk jurnalis Mahamed Al-Nabous, yang ditembak oleh penembak jitu pemerintah di kota Libya Benghazi pada tanggal 19 Maret, dan dua wartawan yang ditargetkan oleh pasukan keamanan Yaman pada 18 Maret, kata kelompok tersebut.
Reporters Without Borders mengatakan ancaman dan serangan fisik terhadap wartawan meningkat di Suriah sejak sejak gerakan protes dimulai pada pertengahan Maret 2011.
Petinggi negara lain yang masuk dalam daftar kelompok advokasi ini termasuk presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad dan Presiden Cina Hu Jintao.
Kelompok ini juga menyebut sebagai "predator press" Pasukan Pertahanan Israel dan pasukan keamanan dari Hamas dan Otoritas Palestina, serta sindikat kejahatan terorganisir di Italia dan Meksiko.
Tunisia, di mana pers diberangus selama beberapa dekade, telah dihapus dari daftar predator Reporters Without Borders karena presiden otokratis negara Afrika Utara itu, Zine El Abidine Ben Ali, melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari lalu, satu bulan setelah Tunisia memulai pemberontakan yang menyulut gerakan pro-demokrasi di dunia Arab.(fq/ap)
Sumber: www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar

1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous