+ Huruf Lebih Besar | -Huruf Lebih Kecil

WELCOME

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Weblog ROHIS SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung. Mengingat begitu cepatnya perkembangan IPTEK khususnya dibidang...

Rabu, 04 Mei 2011

Setelah Dilarang di Era Mubarak, Akhirnya Ikhwan dan Al-Azhar Bisa Bertemu

Rabu, 04/05/2011

Syaikhul Azhar pada hari Selasa kemarin (3/5) akhirnya bertemu dengan pemimpin Ikhwanul Muslimin untuk membahas penyebaran toleransi beragama di masyarakat Mesir.
Dalam pernyataan kepada pers, Grand Syaikh Ahmad al-Thayyib mengatakan bahwa selama pertemuan dengan Mursyid 'Aam Ikhwan Muhammad Badi dua cara dibahas untuk mengekang gelombang ekstremisme, yang katanya berrisiko merusak citra Islam.
Pertemuan antara tokoh agama merupakan pertama dari jenisnya sejak Ikhwan dilarang pada tahun 1954. Thayyib mengatakan pertemuan itu tidak mungkin terjadi sebelum jatuhnya rezim mantan Presiden Hosni Mubarak, yang menentang adanya dialog Ikhwan dengan Al-Azhar.
Thayyib menambahkan bahwa perkembangan terakhir di Mesir mengharuskan semua kekuatan di masyarakat akan terbuka untuk satu sama lain. Tidak ada yang harus dikecualikan, katanya menegaskan.
Mursyid 'Aam Ikhwan Muhammad Badi sendiri mengatakan Al-Azhar akan tetap merupakan institusi penting yang melindungi Mesir.
Abdul Rahman al-Barr, seorang anggota Maktab Al-Irsyad Ikhwan dan seorang profesor di Al-Azhar, mengatakan pertemuan Thayyib dengan Ikhwan berlangsung dengan ramah serta difokuskan pada kerjasama antara kedua belah pihak dalam rangka untuk menyebarkan toleransi beragama.
Sementara Al-Azhar merupakan lembaga ilmiah yang berfungsi menyerukan Islam, anggota Ikhwan adalah para pelaku di lapangan yang melayani seruan ini, Barr menambahkan.
Peran Al-Azhar ditantang oleh meningkatnya pengaruh Salafi baru-baru ini, terutama karena Al-Azhar - institusi tertinggi di dunia Muslim Sunni - telah lama dilihat sebagai lembaga yang berafiliasi dengan rezim yang berkuasa.
Grand Imam Al-Azhar Al-Thayyib mengatakan juga bahwa berita kematian Usamah bin Ladin signifikan bagi dunia Islam. Dia mengatakan membunuh bin Ladin tidak akan memberantas terorisme.
Dia mengatakan Barat, bukan dunia Arab, menghasilkan terorisme, yang dipicu oleh kehadiran Israel sebagai kekuatan pendudukan di wilayah Palestina.(fq/almasryalyoum)
Sumber: www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar

1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous