Jumat, 21/10/2011 08:14 WIB

"Ini menandai akhir dari sebuah bab yang panjang dan menyakitkan bagi orang-orang Libya yang kini memiliki kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri dalam Libya yang baru dan demokratis," kata Obama pada hari Kamis kemarin (20/10) di Washington, Reuters melaporkan.
Presiden AS ini mengatakan, "Salah satu diktator terlama di dunia sudah tidak ada lagi," menambahkan bahwa Libya telah memenangkan revolusi mereka dan bayangan gelap tirani telah diangkat.
Obama, bagaimanapun, mengatakan "Kepemimpinan kami di NATO telah membantu memandu koalisi. Tanpa harus menempatkan anggota pasukan AS di darat, dan kami kita mencapai tujuan yang kami inginkan."
Pada Maret dan di puncak revolusi, NATO mengambil komando serangan udara di Libya melalui mandat PBB, dengan AS, Perancis, dan pesawat militer Inggris mulai membombardir negara tersebut.(fq/prtv)
Sumber: www.eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous