
"Kami akan menunggu dan melihat," katanya terkait tentang kekhawatiran bahwa kebebasan minoritas dapat berada di bawah ancaman.
"Orang-orang telah berbicara, dan mereka telah memilih partai Islam An-Nahdhah," katanya kepada AFP.
Lellouche adalah calon tunggal asal Yahudi dari lebih 10.000 calon terdaftar dalam pemilu untuk maju sebagai anggota parlemen yang akan menulis ulang konstitusi - untuk pertama kalinya di Tunisia. Dia maju lewat Persatuan Republik Rakyat, yang memenangkan satu kursi yang jatuh ke kandidat lain.
"Tunisia tidak siap untuk membuka pintu ke kediktatoran baru yang baru saja ditinggalkan. Tetapi kami harus tetap waspada," katanya menegaskan.
Ketika ditanya apakah orang-orang di komunitas Yahudi memandang positif tentang masa depan di bawah kekuasaan partai An-Nahdhah, ia menjawab: "Mereka tidak berpandangan negatif. Ada perbedaan substansial."
Tunisia memiliki salah satu minoritas terbesar Yahudi di dunia Arab, diperkirakan ada 1.500 orang dari total populasi lebih dari 10 juta penduduk Tunisia.
Lellouche mencatat bahwa Tunisia memiliki sejarah panjang hubungan antar-komunitas yang penuh keramahtamahan dan mengatakan ia percaya Islam sebagai agama yang toleran.
Namun pada Maret lalu, dua bulan setelah jatuhnya diktator Zine el Abidine Ben Ali yang dianggap sebagai benteng melawan Islamisasi, sekelompok pria Muslim menyerang sinagoga Yahudi di luar kota Tunis, salah satu yang terbesar di antara sedikit sinagog di negeri ini.
Bulan berikutnya, pemerintah Israel membuat pendanaan untuk membantu Tunisia memindahkan orang Yahudi ke Israel, dengan alasan memburuknya sikap masyarakat terhadap komunitas Yahudi sejak penggulingan Ben Ali.
Lellouche menyalahkan keberhasilan An-Nahdhah yang sebagian ada pada dekade kediktatoran yang meninggalkan Tunisia dengan tidak adanya perdebatan politik budaya.
"Tunisia menemukan diri mereka di supermarket politik. Mereka yang menjual ide-ide terbaik datang dari atas.
"Terserah kepada kita dalam politik untuk merevisi cara kita menjual ide," katanya menambahkan.(fq/afp)
Sumber : Eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
1. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Account E-Mail Anda, silahkan pilih Profile E-Mail
2. Jika Anda ingin berkomentar dengan menggunakan Nama dan URL Anda, silahkan pilih Name/URL
3. Jika Anda ingin berkomentar tanpa diketahui nama Anda, silahkan pilih Anonymous