Kajian Mingguan Rabu

    Rohis punya acara kajian mingguan nih, yaitu setiap malam selasa dan malam kamis, acara rutin ba’da magrib ini sebenarnya telah berjalan hampir 2 tahun, kajian ini biasa diisi oleh Ustadz Hijazi dan Ustadz Deni Ibrahim.
Nah, pada malam Kamis, 20 November 2013 Ustadz Hijazi memberikan materi tentang syukur, syukur adalah kegiatan paling ringan, namun memiliki pahala dan manfaat yang begitu besar diantaranya membuat hati suatu pribadi menjadi tentram, tenang dan jauh dari kegundahan, serta menghindarkan diri dari rasa iri, dengki dan hasad. Dalam penyampaiannya tentang pentingnya Syukur, Ustadz Hijaz juga menceritakan sebuah kisah :
“Ada seorang professor jenius yang sombong, yang menganggap dirinya paling hebat sendiri. Pada suatu hari professor ingin meneliti air laut dengan menyewa sebuah kapal nelayan. Pada saat di kapal,  professor mengambil alat-alat yang ada didalam tasnya dan kemudian mengeluarkan alat-alat tersebut.
    Nelayan itu termenung ketika melihat professor yang meneliti kadar garam pada air laut. Lalu professor tersebut bertanya kepada nelayan. “apakah engkau mengerti ilmu kimia?”, lalu nelayan itu menggelengkan kepala. Kemudian professor lanjut menyombongkan ilmu yang ia miliki. Bahkan si professor berkata “sungguh rugi hidupmu karena tidak mengetahuinya”.
    Namun Allah telah berkehendak, ketika professor sedang meneliti, badai besar datang dan menerjang kapal yang mereka tumpangi, lalu kapal itu hancur dan karam, ditengah lautan luas. professor dan nelayan terombang ambang di lautan, dan ketika itu nelayan balik bertanya”professor, apakah engkau bisa berenang?” professor menjawab “tidak”. Akhirnya professor pun tenggelam.
    Makna yang dapat kita ambil dari cerita ini bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan dalam bidangnya masing-masing, namun jangan sampai kita terlena dan menjadi sombong atas kelebihan. Karena orang yang sombong akan dilaknat Allah seperti professor keblinger tadi. Maka bersyukurlah atas apa yang kita miliki.
    Lanjuut, juga di sampaikan 9 Wasiat Allah kepada nabi Muhammad SAW, diantaranya
Agar senantiasa menjaga keikhlasan.
Di yaumul akhir nanti terdapat tiga orang ahli ibadah, yaitu seorang Haji, Seorang Mujahid, Dan seorang Ulama ketiganya ingin masuk surga Allah. Namun mereka semua Allah masukan ke neraka karena Allah yang maha tahu telah mengetahui bahwa tujuan mereka ibadah bukan semata karena Allah namun karena ingin dipandang hebat oleh manusia.
Senantiasa berlaku adil walau dalam keadaaan apapun
Sekarang ini banyak sekali terjadi ke-tidak-adilan di masyarakat. Orang yang lebih selalu diutamakan dari pada orang yang kurang. Nah, kita sebagai generasi yang akan memimpin negeri ini harus menghilangkan hal yang demikian. Coba bayangkan jika kita berada sebagai orang yang kurang, tentunya tidak enak bukan ?
Agar selalu berpenampilan sederhana.
Jangan sampai kita menimbulkan rasa iri orang lain karena melihat penampilan kita yang berlebih.
Senantiasa memaafkan orang yang zalim terhadap kita.
Dikala kita di sakiti orang lain, maka ikhlaskan dan maafkanlah ia, serta doakan kebaikan atasnya. Dengan demikian  Allah telah menyiapkan Begitu besar pahala bagi kita.
Kok baru empat ya ? hehe rupanya Azan shalat isya’ berkumandang maka waktu penyampaian habis nih, lanjut minggu depan yaa     . . .